'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Identitas, Visi, dan Misi
Home » Identitas, Visi, dan Misi

 

Aisyiyah adalah organisasi perempuan Islam yang memperjuangkan harkat kaum muslimat Indonesia. Organisasi ini dibangkitkan oleh KH. Ahmad Dahlan bersama-sama Nyai Ahmad dahlan, istri beliau. Sehingga latar belakang kehadiran organisasi perempuan Islam ini, sama dengan latar belakang kehadiran Muhammadiyah. Namun organisasi Aisyiyah lebih memfokuskan perjuangan dan pengabdiannya di kalangan kaum perempuan, karena pada saat itu anak-anak gadis dan kaum perempuan dipinggirkan dan dianggap tidak penting.
Organisasi muslimat di kalangan Muhammadiyah secara nasional pertama bernama “SAPA TRESNA” yang artinya siapa sayang yang diresmikan oleh KH Mukhtar pada suatu upacara dengan membuka selubung (kelambu) pada tanggal 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 dan 3 tahun kemudian oleh KH. Mukhtar nama tersebut diubah dengan AISYIYAH.
Pada awal berdirinya, tujuan gerakan ‘Aisyiyah sekedar mendidik para gadis remaja yang berusia 15 tahun agar sedikit lebih maju dibandingkan dengan keadaan kaum perempuan saat itu, yaitu menjadi ibu yang baik dengan kriteria:
1. Perempuan yang mengenal agamanya (Islam) secara lebih baik. Nyai Ahmad Dahlan merekrut 6 gadis remaja yang semua menjadi Pimpinan ‘Aisyiyah dan mereka diasramakan untuk belajar agama yang ini dikatakan sebagai prototype “Pondok Pesantren Putri” di Indonesia. Keenam remaja putri tersebut adalah: Siti Bariyah (adik H Fahruddin), Siti Dawimah (adik Siti Bariyah), Siti Dalalah (menantu KH. A. Dahlan, Siti Busro, Siti Wadingah, dan Siti Badilah Zuber.
2. Berkemampuan membaca dan menulis dalam huruf Arab dan Latin.
3. Memiliki ketrampilan/kepandaian putrid: memasak, menjahit, berdandan, serta merawat bayi dan balita.
4. Mencermati dan mengamalkan budi pekerti (sopan santun, tata karma), khususnya yang berkaitan dengan kaum perempuan.
Sejalan dengan derap kemajuan zaman, Aisyiyah makin memantapkan geraknya, sehingga Insya Allah bisa menempatkan diri dan mencitrakan sebagai perempuan Muslimah yang mempunyai harga diri di tengah pergaulan masyarakat, yakni menyadari dan mengamalkan diri mereka sebagi:
a. Insan penegak dan pengatur rumah tangga yang bijaksana
b. Insan mandiri dan mendidik generasi penerusnya dalam arti luas.
c. Makhluk social kemasyarakatan, yang dituntut perannya dalam meningkatkan harkat dan martabat masyarakatnya, khususnya yang terkait dengan urusan kaum Muslimat.
Hal ini dirumuskan secar formal dalam sejarah Aisyiyah Pusat Hal 17-23) sebagai “Landasan Idiil” yang terdiri dari 5 pokok-pokok sebagai berikut:
1) Perasaan nikmat beragama, yang akan membawa kearah masyarakat.
2) Cara menuju masyarakat sejahtera diatur dalam peraturan yang bernama Agama Islam yang memimpin kepada kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat
3) Tiap manusia khususnya Muslim wajib menciptakan masyarakat sejahtera.
4) Untuk lebih mengifisienkan kerja tiap individu dalam melaksanakan masyarakat sejahtera, perlu dibentuk alat yang berupa organisasi dan organisasi itu adalah ‘AISYIYAH’. 
5) Motive geraknya: kesadaran beragama dan berorganisasi.
Secara umum ‘AISYIYAH’ di tingkat nasional melalui periodisasi : (1) Masa Pertumbuhan (1917 -1942), (2) Periode Keprihatinan ( 1942 – 1965), (3) Periode Pengembangan (1965 – 1997), dan (4) Periode Pemantapan.
Latar belakang perkembangan “Aisyiah” secara nasional inilah yang juga menggerakkan Aisyiyah di tingkat wilayah dan daerah se Indonesia.

VISI

Tercapainya usaha-usaha Aisyiyah yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar ma”ruf nahi munkar secara lebih berkualitas menuju masyarakat madani di Karanganyar.

 

MISI

1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemhaman, meningkatkan pengamatan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan

2. Meningkatakan harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan ajaran Islam

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap Islam

4. Memperteguh iman, memperkuat dan mengembangkan ibadah, serta mempertinggi akhlak.

5. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, membangun dan memelihara tempat ibadah serta amal usaha lain.

6. Membina angkatan muda Muhammadiyah puteri  untuk menjadi pelopor, pelangsung, penyempurna gerakan Aisyiyah.

7.  Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta menggairahan penelitian.

8. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.

9. Meningkatkan dan mengembangkan kagiatan di bidang dalm bidang-bidang sosial, kesejahtraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup.

10.  Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan kebenaran, serta memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa.

11.  Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan masyarakat baik dalam dan luar negeri.

12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.

Shared Post: