'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
MPK PDA Karanganyar Sigap Tanggap Hadapi Krisis Kaderisasi Aisyiyah
07 Februari 2022 05:38 WIB | dibaca 321

Pandemi hampir usai, tetapi gelombang selanjutnya sudah mengintai menjadi gelombang part kesekian kalinya. Pembatasan kerumunan menjadi alasan pembenaran krisis kader Aisyiyah di tataran cabang dan juga ranting.

Siti Fatmawati, ketua Majelis Penguatan Kader PDA Surakarta dalam paparannya, mengangkat tema Peningkatan Militansi Kader Aisyiyah ditingkat Cabang dan AUM. Kegiatan Talk show dengan penyelenggara MPK PDA Karanganyar telah digelar sukses pada Ahad, 6 Februari 2022 di Gedung SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar. 
 
Kader banyak dijumpai di Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah, dari tingkat TK sampai Perguruan tinggi (PT). Sebagaimana di tingkat pendidikan, kader juga banyak kita temukan di Rumah Sakit tingkat kota sampai propinsi, jelas Fatma. Permasalahan bersama yang dihadapi saat ini ada beberapa hal.
 
Pertama, warga Aisyiyah dan pegawai AUM masih belum aktif di persyarikatan. Fenomena ini banyak terjadi di AUM, keberadaan guru atau pegawai di lingkup Aisyiyah hanya sebatas pekerja. Tanggungjawab mutlak hanya kontrak kerja, belum menghadirkan rasa memiliki dan mencintai Aisyiyah.
 
Permasalahan kedua adalah ketika mereka tidak hadir dalam lingkup Aisyiyah, kemana perginya pegawai yang berlabel kader abal-abal. Bekerja di Aisyiyah tetapi kajiannya di tetangga sebelah kanan, kiri depan dan belakang.
 
Permasalahan ketiga adalah agenda yang terlalu padat. Kegiatan   hampir tanpa jeda, Senin sampai Ahad sudah disibukkan dengan rutinitas mengajar. Kewajiban sebagai warga masyarakat pun menuntut kita untuk dapat berkontribusi. Kendala tersebut menjadi masalah, kapan  dapat aktif bergerak di Aisyiyah?
 
Permasalahan ke empat, lumayan pelik dan menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri saat ini. Pegawai di lingkup Aisyiyah tidak menjamin keaktifannya dalam berorganisasi dan pengajian Aisyiyah. Kondisi riilnya, guru di sekolah Aisyiyah masih banyak yang enggan mengikuti pengajian Aisyiyah. Dengan alasan repot mereka pun cenderung abstain dari kesempatan berorganisasi, menjadi kader Aisyiyah.
 
Fatma mengingatkan pentingnya kita sebagai manusia untuk mempersiapkan hari esok, sebagaimana disampaikan dalam QS. Al Hasyr ayat 18. Dan QS. Al Anfal ayat 24 berisi perintah untuk bersegera memenuhi panggilan dakwah yang menjadikan hidup kita dinamis. Hal tersebut menjadikan kita tahu, paham makna dan tujuan dari apa yang kita lakukan. Maka perlu membangun kesadaran yang tertanam di jiwa dan kesungguhan dalam berjuang di Aisyiyah, tegas Fatma.
 
Fatma menyampaikan beberapa kiat   sebagai alternatif solusi. Perlunya kader militan yang tangguh berjuang. Dalam hal ini perlu mengenalkan Aisyiyah dengan cara menyenangkan. Harapannya akan timbul rasa mencintai dan memiliki Aisyiyah.
 
Materi mengulik permasalahan yang dihadapi peserta talk show dibawakan gayeng oleh Suprihatin Nurhidayati, ketua MPK PDA Karanganyar. Para peserta diajak berdiskusi mengenali masalah dan saling memberi solusi. Perwakilan kader utusan 17 PCA se Karanganyar dibagi dalam beberapa kelompok. Kegiatan diskusi masalah, kunjungan kelompok untuk saling memberi solusi, meramaikan talk show MPK. Para peserta diberikan kesempatan naik panggung untuk menyampaikan hasil diskusinya.
 
Tidak terasa Talk show berbobot tentang peningkatan militansi kader Aisyiyah berada di penghujung waktu. Perwakilan masing-masing PCA diminta membuat satu target Rencana Tindak Lanjut kaderisasi di wilayahnya masing-masing. MPK PDA Karanganyar siap turba untuk mendampingi kegiatan PCA, tegas Suprihatin.
 
Kegiatan Talk show berjalan lancar dan mencerahkan, ujar Rochim dan Dyah, kader dari PCA Colomadu. Bukti konkrit upaya MPK PDA Karanganyar dalam mengenalkan Aisyiyah dengan cara kreatif dan menyenangkan.
 
Kontributor : Arum Dyah Ripdianti (LPPA-LK PDA Karanganyar) PCA Colomadu

Redaktur : LPPA PDA Karanganyar
Shared Post: