'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Kajian Rutin Ramadan oleh Nufus LPPA Karanganyar - Hari 1 Mulailah Dari Akhir Tujuan
13 April 2021 11:15 WIB | dibaca 586

CATATAN RAMADAN

Hari Pertama
Mulailah dari tujuan akhir, nasehat itu sangat baik untuk mengawali langkah kita di awal Ramadan 1442 Hijriah ini. Puasa Ramadan adalah syariat yang Allah tetapkan pada orang beriman di tahun kedua Hijriah, al Quran memberikan panduan yang terang tentang apa tujuan akhir perjalan ruhani kita melalui ibadah puasa di bulan Ramadan sebagaimana tertulis dalam surat Al Baqoroh (Q.S. 2 : 183), yaitu menjadi pribadi muttaqin, karena itu maka sangat penting bagi kita  untuk memahami apa makna taqwa sebelum melanjutkan perjalanan ramadan berikutnya.
 
Ali bin Abi Thalib R.A memberi definisi menarik mengenai taqwa yaitu,
Al khoufu minal Jalil, wal amalu bittanjil, warridho bilkolil wal isti' dadu liyaumirrohil
Taqwa itu adalah takut kepada Allah (Al Jalil), mengamalkan tuntunan Al Quran (attanjil), selalu ridho (narimo) dengan rejeki yang sedikit (al kolil), bersiap- siap untuk hari kematian (yaumurr rohil) hari perpindahan dari alam dunia ke alam akhirat.
 
Allah adalah Al Jalil artinya menurut imam Ghazali zat yang menyandang sifat keagungan dan kesempurnaan, Allah sangat agung dan sempurna  Ia tidak butuh apapun. Seandainya kita tahu bahwa Allah dengan segala keagunganNya sangat mengasihi dan mencintai kita melebihi siapapun yang menyayangi kita di bumi ini niscaya akan meleleh hati kita terjatuh dan tersungkur di haribaanNya. Mungkin kita akan merasa enggan bila sengaja menyakiti Nya dengan perbuatan-perbuatan yang mendurhakai perintahNya, bila keyakinan itu sudah tertanam kuat dalam jiwa kita. Sayangnya mungkin kita termasuk orang-orang yang belum benar- benar mengenalNya karena kurangnya ilmu dan kurangnya kesungguhan kita membaca ayat semesta  yang dengannya dapat mengantarkan kita untuk semakin meyakini kegungan Allah dan kasih sayangNya.
Takut pada Allah tidak seperti takut kepada binatang buas dengan berlari dan menyingkir sejauh-jauhnya, melainkan rasa takut itu harus mengantarkan kita untuk berupaya mendekat dan terus mendekat pada Allah (taqoruban ilallah).
 
Allah menurunkan Al Quran kepada Rosulullah untuk memberikan panduan manual bagaimana manusia menjalani hidup di bumi ini dengan benar, memberi rambu- rambu dan peta jalan agar kita tidak tersesat dalam belantara hidup dunia yang penuh tipu daya. Rosul berpesan aku tinggalkan dua perkara bila kamu berpegang teguh padanya maka tidak mungkin tersesat selamanya yaitu kitab Allah (Al Quran) dan sunnah Rosul (al Hadits). Bulan ramadan adalah momen yang sangat tepat bagi kita untuk bersungguh- sungguh mempelajari Al Quran, membacanya, mantadaburinya, mengamalkan dan mengajarkannya.
 
Saya teringat nasehat kyai saya  Ustadz Ahmad Rifai Arief Allahumarhamhu bagaimana caranya melatih sifat qonaah pada diri kita dengan meresapi dan mengamalkan  sebuah nasehat hikmah yaitu, idza qona' ta anta wa maalikuddunya sawaaun (bila kamu bersifat narimo, maka kamu dan pemilik dunia ini yaitu para raja setara). Sifat Allah dalam asmaul husna adalah alghonii artinya maha berkecukupan dan.maha kaya karena Dia tidak membutuhkan apa pun, sehingga bila belajar untuk merasa cukup atas rizki yang kita peroleh dengan mengekang segala keinginan sahwat kita untuk hidup konsumtif maka kita akan lebih mudah bersyukur dan bahagia berapapun perolehan rizki kita. Jika kita selalu merasa cukup dan ridho dengan rejeki yang sedikit kita seperti seorang raja yang sudah menggenggam dunia ini.
 
Tiga tahapan nasehat Ali bin Abi Talib di atas bila kita ikuti dengan sungguh-sungguh akan membuat persiapan kita menuju hari peralihan atau hari kematian menjadi semakin matang, bekal kita akan semakin banyak, sehingga kematian bukanlah hal yang menakutkan dan kita hindari melainkan kematian adalah sesuatu yang sangat dirindukan oleh orang beriman. Kematian adalah awal menuju kehidupan tanpa kepenatan, kelelahan dan penderitaan, yang ada  adalah keselamatan, kebahagiaan, kegembiraan yang puncak kenikmatannya bertemu dan dapat menatap wajah Allah Arrohman rodiyallahu anhu warodhu anhu, Allah ridho dan kita pun sangat ridho. Wallahu a'lam.
 
Hayati Nufus, 1 Ramadan 1412 H, Boran, Kerjo, Karanganyar
----------------------------------------------------------------------------------
 
 
Redaktur : LPPA PDA Karanganyar
Shared Post: