Kajian Rutin PCA Jumapolo - Ahad, 24 April 2022
24 April 2022 12:54 WIB | dibaca 334

KAJIAN RUTIN PCA JUMAPOLO
AHAD, 24 APRIL 2022
TEMPAT : MASJID RAYA AL-MUNAWAROH JUMAPOLO
PENYELENGGARA :
PCA JUMAPOLO
PCM JUMAPOLO
LAZISMU JUMAPOLO
BMT JUMAPOLO
NARASUMBER : Ust. Joko Wahono, S.Ag
TEMA : Semangat Aqidah Keluarga
Berikut isi materi kajian yang disampaikan :
Akidah merupakan kunci kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Para nabi dan rasul pun telah menyeru anak mereka kepada akidah yang lurus dengan menanamkan pemahaman akidah sejak dini.
Firman Allah yang memiliki arti :
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (Al-Baqarah: 132).
Jadi, akidah Islam adalah perkara yang wajib diajarkan terlebih dahulu. Lalu bagaimana cara kita menanamkan pendidikan akidah pada anak di zaman seperti sekarang ini?
1. Dekatkan mereka dengan kisah-kisah atau cerita yang mengEsakan Allah. Terkait hal ini para orang tua sebenarnya tidak perlu bingung atau kehabisan bahan dalam mengulas masalah cerita atau kisah. Karena, Al-Qur’an sendiri memiliki banyak kisah inspiratif yang semuanya menanamkan nilai ketauhidan. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana kita sebagai orang tua memahami kisah atau cerita yang ada di dalam Al-Qur’an. Jika kita sebagai orang tua ternyata tidak memahami, maka meningkatkan intensitas atau frekuensi membaca Al-Qur’an sembari memahami maknanya menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
2. Ajak anak mengaktualisasi akidah dalam kehidupan sehari-hari. Apabila anak kita belum baligh, maka aktualisasi akidah ini bisa dilakukan dengan mengajak anak ikut mendirikan shalat.
3. Sesekali kita kenalkan dengan masjid, majelis taklim, dan sebisa mungkin ajak mereka untuk senantiasa mendengar bacaan Al-Qur’an dari lisan kedua orang tuanya. Apakah tidak boleh dengan murottal melalui alat elektronik? Jika tujuan kita adalah mengajak, maka keteladanan jauh lebih efektif. Adapun kala anak kita sudah baligh maka orang tua harus tegas dalam masalah akidah ini. Jika anak sudah berusia 10 tahun dan enggan mendirikan salat, maka memberi hukuman dengan memukul tidak menyiksa, sekalipun, itu dibolehkan.
4. Mendorong anak-anak serius dalam menuntut ilmu dengan berguru pada orang yang kita anggap bisa membantu membentuk frame berpikir islami pada anak.
Orang tua tidak boleh merasa cukup dengan hanya menyekolahkan anak. Sebab akidah ini tidak bisa diwakilkan kepada sekolah atau lembaga. Untuk itu, orang tua mesti memiliki kesungguhan luar biasa dalam hal ini.
Beberapa hal tersebut merupakan isi materi Kajian Ahad Pagi mengenai puasa di Semangat Aqidah Keluarga, memiliki tujuan untuk menyelamatkan keluarga juga generasi milenial dari panasnya api neraka. Selain Kajian Ahad pagi, PCA, PCM dan LAZISMU bekerja sama untuk mengadakan santunan untuk lansia, janda, duafa dan pentasarufan untuk guru TK Aisyiyah. Santunan diberikan setelah selesainya Kajian Ahad Pagi di Masjid Raya Al-Munawaroh Jumapolo.
Adapun data penerima santunan :
Lansia, janda dan dhuafa sejumlah 31 orang. Santunan diberikan oleh Lazismu Jumapolo. Berupa bingkisan sembako dan sejumlah uang sebesar Rp. 200.000,- per orang.
Muallaf sejumlah 2 orang. Santunan diberikan oleh PCA Jumapolo. Berupa bingkisan sembako dan sejumlah uang sebesar Rp. 400.000,- per orang.
Tasaruf untuk guru TK Aisyiyah sejumlah 12 orang. Pentasarufan diberikan oleh PCA Jumapolo, Lazismu Jumapolo dan RS PKU Karanganyar. Berupa bingkisan sembako berkisar Rp. 200.000,- per orang dan sejumlah uang sebesar Rp. 400.000,- per orang.
Majelis Kesehatan PDA Karanganyar menyumbangkan beberapa sabun cuci tangan. Atas nama panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah menyumbangkan donasinya dalam kegiatan santunan maupuan tasaruf ini. Semoga Allah SWT membalas amal baik Bapak/Ibu sekalian dengan berlipat ganda… Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Redaktur : LPPA PDA Karanganyar