'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Kajian Ahad Pagi, 14 Agustus 2021 - Ustadz Muhammad Samsuri (UMS)
15 Agustus 2021 10:59 WIB | dibaca 586
 
MAKNA MUHARRAM
 
Alhamdulillah Majelis Dikdasmen PDA Karanganyar bisa ikuti kajian rutin Ahad pagi. Hari ini dengan tema Bulan Muharram. Muharram artinya sesuatu yang dilarang. Muharram juga berarti sesuatu yang dimuliakan. Pada bulan Muharram ada hal-hal yang dilarang dan yang dimuliakan.
 
1. Bulan Muharram adalah bulan mulia.
Bulan Muharram disebutkan dalam Al Qur’an sebagai bulan Haram. At Taubah ayat 36 menjelaskan Sesungguhnya bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu menciptakan langit dan bumi diantaranya 4 bulan haram.
 
Dalam Hadits riwayat Bukhari Muslim dijelaskan “Sesungguhnya Allah telah menetapkan 12 bulan dalam satu tahun dan diantaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan yang letaknya berurutan, yaitu : Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharram, kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban".
 
Berdasarkan Al Qur’an dan Hadits tersebut, maknanya:
a. Bahwa tahun yang menjadi perhitungan dalam Islam adalah berdasarkan bulan Qomariyah bukan bulan Masehi karena itu merupakan ketetapan Allah bukan karangan Nabi Muhammad.
b. Pelurusan apa yang dianut kaum Yahudi yang suka mengundur bulan Muharram dengan tujuan agar bisa berperang.
c. Menghapus suatu keyakinan atau adat bahwa perayaan-perayaan yang diadakan berdasarkan tahun Miladiyah atau Masehi.
 
2. Keistimewaan bulan Muharram
Hadits riwayat Bukhari Muslim menyebutkan bulan Muharram adalah Syahrullah.
Ada penyandingan kata bulan Muharam dengan lafdhul jalallah yang mengandung arti kemuliaan. Bentuk kemuliaan tersebut dimaknai ada sesuatu hal yang harus dikerjakan dan ada yang harus ditinggalkan.
 
Pantangan yang harus ditinggalkan di bulan Muharram  :
a. Dilarang berperang
Q.S. Al Baqarah ayat 217 adalah dilarang berperang dan bermusuhan di bulan Muharram.
Islam adalah agama yang cinta damai. Nabi mengajarkan perdamaian, namun tidak berarti Islam melarang berperang. Pada kondisi tertentu Islam mengajak untuk berperang dalam melawan kemaksiatan dan mempertahankan agama Allah. Pada masa sekarang, bentuk perang kita bukan mengangkat senjata tapi perang melawan kebodohan, kemalasan, dan kemaksiatan.
 
b. Dilarang berbuat zalim
Q.S. At Taubah ayat 36 menjelaskan, janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri dengan mengerjakan sesuatu yang melanggar kehormatan. Islam mengajarkan bahwa apa yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri.
 
 
Kebaikan yang dilakukan pada bulan Muharram :
Berpuasa di bulan Muharram.
Kapan pusa pada bulan Muharram dilakukan? 
Beberapa hadits menjelaskan:
1. Dari Ibnu Abbas r.a ia berkata, bahwa saat Rasulullah tiba di Madinah beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa di hari Asyura, beliau kemudian bertanya kepada masyarakat Yahudi.
"Ada apa ini?" Yahudi menjawab. "Ini adalah hari yang baik, di hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya (Fir'aun), maka Nabi Musa berpuasa di hari ini."
Rasulullah bersabda, "Kami ummat Islam lebih berhak meneladani Nabi Musa dibanding kalian." kemudian Rasulullah berpuasa dan menganjurkan ummat Islam untuk berpuasa di hari itu (HR Bukhari dan Muslim).
2. Dari Abdullah Ibnu Abbas r.a, sejak Rasulullah diberi tahu bahwa hari asyura adalah hari yang diagungkan di kalangan Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda, : "Kalau begitu insya Allah tahun depan kita puasa sejak tanggal ke-sembilan" (HR Muslim). Namun pada tahun  berikutnya Nabi Muhammad sudah wafat.
3. “Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
 
Dari beberapa hadits tersebut, kapan kita melaksanakan puasa di bulan Muharram?
Ibnu Qasim Al Jauziyah menjelaskan, ada 3 alternatif untuk melaksanakan puasa di bulan Muharam, yaitu:
1. Puasa pada tanggal 9, 10, 11 Muharram  berdasarkan hadits supaya berbeda dengan kebiasaan kaum Yahudi, sebelum tanggal 10 dan setelahnya.
2. Puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram berdasar hadits riwayat muslim, yaitu yang mengkombinasikan sunah qauliyah dan sunah fi’liyah Nabi.
3. Puasa tanggal 10 saja berdasar sunah fi’liyah Nabi.
 
Pertanyaan dari jama’ah :
1. Bahwa telah dijelaskan ustadz bulan yang dimuliakan ada 4. Mengapa bulan Ramadaan tidak termasuk dalam bagian 4 bulan haram tersebut?
Jawaban ustadz :
Bulan Ramadhan termasuk bulan yang dimuliakan , karena bulan Ramadahan disebut sebagai syahrul mubarok yang berarti bulan yang penug keberkahan. Walaupun bulan Ramadhan tidak masuk dalam bagian 4 bulan yang dimuliakan ini, namun ada penjelasan tersendiri karena 4 bulan ini berkaitan dengan konsep-konsep kemasyarakatan dan dakwah pengembangan ajaran Islam, sedangkan ramadhan berkaitan dengan pribadi atau individu masusia.
 
2. Bagaimana tanggapan ustadz dengan anggapan masyarakat Jawa, bahwa bulan Sura merupakan bulan yang banyak pantangan?
Jawaban ustadz :
Keyakinan kita harus bersandar pada Al Qur’an dan sunnah Nabi (Al Hadits). Kemusyrikan harus kita tinggalkan. Pemahaman orang Jawa kalau di bulan Sura dilarang menikah, khitan, membangun rumah, dan waktu yang baik untuk mencuci (jamas) keris adalah keyakinan musyrik yang harus kita tinggalkan karena keyakinan ini tidak ada dasarnya. Bagi Islam, Muharram adalah bulan kemenangan.
 
Redaktur : LPPA PDA Karanganyar
Shared Post: