'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Benarkah kita sudah 'Muhammadiyah'??
09 Oktober 2022 09:16 WIB | dibaca 130

Benarkah kita sudah 'Muhammadiyah'??

Ringkasan dan Refleksi singkat dari tabligh Akbar ustadz Dr. Adi Hidayat LC.Ma.
oleh : Faiz Albar Darmawan (Ketua majelis Hublu PCIM Mesir)
 
Di awal niatnya hanya ingin menyimak dengan Hidmat tausyiah dari Maulana Al Ustadz Dr.H Adi Hidayat LC., Ma saja Karena rangkaian acaranya yang mencapai tiga jam lamanya, dan acara yang lain, tapi rupanya dari pidato sambutan ketua penerima Muktamar pak Prof Dr Sofyan Anif yang menyampaikan rangkaian-rangkaian acara Muktamar ternyata memang menarik. "penggembira Muktamar nanti kita prediksikan sekitar tiga juta orang, dan ini sangat menggembirakan dan menjadi sangat strategis untuk mendongkrak perekonomian warga Muhammadiyah di Solo, dan seluruh warga Muhammadiyah dari seluruh Indonesia yang hadir bahkan mendongkrak perekonomian negara karena kita meminta tambahan transportasi kapal dan pesawat kepada pak Erik Tohir."  
 
Kemudian dilanjutkan dengan acara penggalangan dana kemanusiaan yang dilakukan oleh Lazimu dalam program membantu daerah pedalaman-pedalaman di Indonesia. Sama sekali tak saya kira dan saya duga yang terjadi di acara itu, membuat kita merinding, menggenang di pelupuk mata dan membuat air mata tumpah tatkala, mbak dari Lazismu Pusat bertanya dari hadirin siapa yang mau berinfak beserta sebutkan nominalnya, tiba-tiba ustadz Adi Hidayat dengan cepat mengacungkan tangan. "Maa Syaa Allah... yaa ustadz Adi Hidayat mau infaq berapa?" Tanya mbaknya "in syaa Allah infaq 100 juta" Seketika bergemuruh dengan tepuk tangan seluruh peserta tabligh Akbar yang lebih dari 15 ribu warga Muhammadiyah di Auditorium termegah di seluruh PTM se-Indonesia itu. Kemudian masih berlanjut kepada bapak-bapak PP Muhammadiyah, seperti pak Rektor UMS pak Sofyan Anif 25 juta, pak Taufiqurrahman 5 juta, Marpuji Ali 7,5 juta, pak Abdul Mu'ti 10 juta, pak ketua Lazismu solo 40 juta dstnya sampai kepada seluruh warga Muhammadiyah. 
Kemudian saya merenung apakah dengan cara terang-terangan infaq seperti ini di benarkan? Seketika teringat Ayat.
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(Al Baqarah 2:274) : Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
 
Ternyata memang dibenarkan dan tetap mendapatkan pahala di sisi Allah sebagaimana yang infaq dengan sirr (tanpa ditahu orang lain). Bahkan menurut pandangan saya, dalam keadaan itu lebih afdhol karena dengan terang-terangan akan memotivasi warga Muhammadiyah yang lain untuk fastabiqul Khoirot dalam berinfaq fii Sabilillahnya. 
Wallahu alam..
 
Kemudian tabligh Akbar ustadz Adi Hidayat Yang berbicara tentang alasan Mengapa kita harus bangga jadi kader Muhammadiyah ? Karena sejatinya adalah : "Diantara umat nabi yang mendudukan jalan hidupnya ikut petunjuk nabi secara real melalui cicit nabi shalallahu alaihi wa salam dialah KH Ahmad Dahlan." Kemudian beliau mencoba menguraikan kata Muhammadiyah dari segi bahasa Arab. Yang tersusun dari Muhammad,nisbah huruf ya', dan ta sifat. Lalu menjelaskan nabi Isa dahulu menyebutkan nama Ahmad  yang dimaksud adalah Nabi Muhammad kemudian perbedaan antara Hamid , Ahmad, Mahmud, dan Muhammad. Bahwa nama Mahmud itu adalah nama yg memiliki karakter taat kepada Allah, sholat lima waktu, rajin berbagi, rajin membantu, toleransi sifatnya, suka menyatu kepada orang lain untuk melakukan kebaikan-kebaikan itu semua Mahmud, tetapi dikumpulkan semua sifat sifat sosial ini yang memiliki tanda baik terhadap manusia, makhluk, nilai sosial tinggi, menjaga budaya dengan baik maka ia menjadi nama Muhammad. (Bentuk sighoh muballaghoh dari Mahmud) maknanya akan menjadi tidak hanya taat kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-laranganNya tetapi bisa dibuktikan cerminannya itu dengan dibuktikan dengan dimilikinya jiwa sosial yang sangat tinggi. Maka seorang kader Muhammadiyah sudah harus menjadi barang pasti untuk memiliki karakter jiwa dan kepekaan sosial yang sangat tinggi. Karena dengan itulah KH Ahmad Dahlan dengan etos Al Maun dan Al Asr nya lahirlah PKO, madrasah-madrasah, rumah sakit, panti asuhan, dsb yang terus dikembangkan sampai lebih dari satu  abad dan telah berdiri sekian ratus PTM yang lebih banyak dari PTN, ratusan rumah sakit, Puluh ribuan madrasah SD-SMA, dst.
 
Kemudian beliau mencoba menguraikan apa arti sesungguhnya Muktamar itu? 
Mutamar dari itamara Masdar nya itimar dari kata ini muncul kata "umur". Dalam  Al Qur'an bukan umur  tapi ajal yang disebut kan yang artinya durasi waktu ia hidup.
. وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
(Al A'raaf 7:34)  : Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
 
"Kalau ajal adalah batas usianya, dan Umur itu lebih ke sifat. Dan  makananya adalah : dengan amal perbuatan dan kebermanfaatan apa saja yang sudah dilakukan selama hidupnya itu. Maka kalau  kamu ditanya : 'heiii berapa umur mu?' Seakan akan kalimat itu dititipkan oleh Allah kepada lisan yang menanya : berapa banyak manfaat yang telah engkau tampilkan di kehidupan???"
 
Karena Semua anggota tubuh tidaklah diciptakan kecuali hanya untuk manfaat, mata misalnya setajam tajam nya mata elang matanya ngga akan di hisab, tapi mata kita, pendengaran, mulut, hati kita semua akan ditanya di Akhirat nanti. Maka kita hanya boleh melihat yang manfaat-manfaat saja, begitu pula tangan untuk yang manfaat, telinga, mulut dan sebagainya.
 
Kata 'Muktamar' yang seakar kata dengan kata umur yang berarti ada nilai manfaat di dalamnya, maka "Muktamar disebut mutamar tidak hanya untuk keramaian.... kalau hanya ramai,  sepak bola dan pasar juga Ramai tapi umat muhammadiyah tidak menghadirkan keramaian kecuali membawa manfaat yang bermaslahat untuk negeri kita tercinta"  seketika bergemuruh kembali dengan tepuk tangan seluruh warga Muhammadiyah yang hadir.
 
"Tanam-tanamkan muhammadiyah di jiwa kita maka kebermanfaatan akan semarak dan menyemarak di seluruh bangsa dan negara !"
 
"Makanya pegang nasihat KH Ahmad Dahlan hidup hidupliah muhammadiyah jangan mencari hidup di muhammadiyah!" 
" maka Kalau bergeser visinya Muhammadiyah ngga akan hidup alih alih menghidupi malah mencari hidup di muhammadiyah Ngga akan muncul kekuatannya, syiar ketinggian nya." 
 
Kemudian saya merenungi kalimat beliau ini, coba bayangkan Kalau seandainya lembaganya sebesar lazismu ini yang mengelola dana umat yang begitu besar milliar mungkin triliunan ini , yang mengelola adalah orang-orang yang tidak amanah, punya jiwa pencuri? kemudian korupsi. Maka bisa dipastikan Muhammadiyah mustahil bisa sebesar ini.  Semoga Muhammadiyah selalu terbebas dari orang-orang yang berniat buruk bagi persyarikatan. Aamiin...
 
Kemudian yang tak kalah menggetarkan hati saya dan melinangkan air mata adalah ketika beliau menawarkan Bapak Kokam Yang tadi membaca tilawah Al-Qur'an di awal acara untuk diberi hadiah Umroh beserta 10 orang dari pasukan Kokamnya. "Saya tegaskan lagi yaa saya sudah berjanji atas ini tolong silahkan dicatat". Ditambahkan lagi dengan hal yang serupa  beliau menyisipkan Pesan dan harapan kepada PP Muhammadiyah agar lebih memperhatikan Beasiswa dari Akhyar institut (lembaga milik ustadz Adi Hidayat) untuk mengirimkan nama-nama dari sekolah Muhammadiyah yang punya semangat tinggi akan dibiayai full oleh beliau. Tetapi Muhammadiyah belum juga memberikan nama-namanya. Beliau meminta kembali dalam batas waktu 7 hari harapannya nama-nama sudah ada untuk mendapatkan beasiswa di jaamiah asmariyah sampai Doktor "kalau bisa jangan pulang sebelum S3, itu semuanya gratis dari awal keberangkatan sampai selesai" 
 
Di akhir beliau memberikan closing statement yang luar biasa..
"12 rabiul Nabi Muhammad SAW di lahirkan dengan titik cerah menuju Sang Pencerah dan Pencerahan 
12 Rabiul awal Nabi membawa Risalah berkemajuan
12 Rabiul awalNabi hijrah ke Madinah tiba di Madinah 
12 Rabiul awal Nabi wafat membawa legasi kesempurnaan 
12 Rabiul awal Kita berkumpul di gedung yang megah ini di gedung Muhammadiyah Surakarta membawa risalah muktamar Muhammadiyah yang mencerahkan untuk republik Indonesia tercinta untuk agama kita Islam terkuat terhebat dan inspirasi untuk semesta alam. 
Hidup Muhammadiyah! hidup Islam! Takbirr!! 
Allahu Akbar!!"
 
Yaa Allah kami belajar dari beliau bagaimana menjadi kader Muhammadiyah yang sebenarnya, Yang ideal, yang sebenarnya sangat tidak mudah untuk mencapai derajat karakter yang diinginkan, seperti selalu taat akan syariat, menjauhi maksiat, berjiwa kuat untuk menebar manfaat untuk umat,rajin berbagi, rajin membantu, toleransi sifatnya, suka menyatu kepada orang lain untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang orientasi utama nya adalah Ridho Allah dan kehidupan bahagia Akhirat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Saw dan cicitnya KH Ahmad Dahlan. 
Jika kami melihat ustadz kami utadz Adi Hidayat rasanya tidak berlebihan untuk mengatakan beliau adalah salah satu sosok kader Muhammadiyah sejati. Dilihat dari keilmuan dan amal Sholeh yang luar biasa telah beliau contohkan dan tebarkan, beliau menurut saya laksana 
كالغيث أينما وقع نفع
"Seperti hujan yang dimanapun tempat ia turun disitu juga berjuta manfaat Terhimpun begitu rimbun"
Semoga kita bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu  yang telah beliau sampaikan dengan sekuat dan semampu kita sehingga kita tergolong orang yang Memiliki karakter Muhammadiyah yang sejati. Sebagaimana para kader pendahulu baik yang sudah dipanggil Tuhan-nya maupun yang masih mengabdi di jalan-Nya. 
 
fattaqullaha mastato'tum !  
Yaa Robb Jadikan Kami termasuk orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikut apa yang paling baik di antaranya. Karena Mereka orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.
 
Yaa Allah jagalah Ustadz kami Ustadz Adi Hidayat, 
Ayahanda Kami Pak Haidar Nashir dan Ibunda Siti Noorjannah 
Dan jagalah semua para tokoh, kader, dan simpatisan Muhammadiyah dimanapun dia berada
Jagalah Muhammadiyah kami dari segala macam fitnah dan cobaan.  
Aamiin yaa Robbal AlAmin 
 
GOR Badminton Hayy Tsamin, Kairo.
12 Rabiul Awwal/8 Oktober 2022
 
Redaktur : LPPA PDA Karanganyar
Shared Post: